Banjar Bongan kauh kelod, Desa Bongan , Kecamatan Tabanan diresmikan menjadi tempat wisata sekaligus penangkaran untuk burung Jalak Bali.
Tabanan,
Di desa Bongan terdapat keberadaan pusat penangkaran dan pengembangbiakan Jalak Bali oleh komunitas 'Kicau Bali' pimpinan I Ketut Gede Jiwa artana , 36, di banjar setempat. Desa wisata Jalak Bali ini baru di buka pada tahun 2016 lalu tepatnya 15 juli ,diresmikan oleh ketua DPRD tabanan, I Ketut Boping suryadi saat terjun langsung meninjau lokasi penangkaran Jalak Bali tersebut.
'Ketut Boping Suryadi' sangat mendukung upaya penangkaran dan pengembangbiakan yang dirintis Ketut Gede Jiwa artama . Apalagi, populasi burung jalak bali di penangkaran milik kelompok 'Kicau Bali" tersebut sudah mencapai 160 ekor. ini merupakan langkah positif sebagai penyelamatan satwa langka jalak bali yang terancam punah, selain juga bisa dijadikan bisnis yang menjanjikan.
Jiwa artana menceritakan kisahnya kenapa dia tertarik menangkar burung jalak bali , dia awalnya pergi ke taman bali barat hanya melihat jalak bali, namun burung jalak bali susah sekali di temukan di taman bali barat karena populasinya terancam punah. Saya jadi sedih, kenapa Jalak Bali justru banyak ditemukan di Jogjakarta? dari situ, timbul niat saya untuk menangkar agar Jalak Bali tidak punah,” jelas Jiwa Artana saat dijumpai di rumahnya kawasan Banjar Bongan Kauh Kelod, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan kala itu.
setelah mendapat tips untuk melakukan penangkaran Jalak Bali Ketut Gede Jiwa Artana membeli sepasang burung Jalak Bali di Solo di rela menjual sapi dan burung miliknya yang sudah berkali-kali mendapat juara, hingaa saat ini Jalak Bali di tempat penangkarannya sudah mencapai puluhan ekor.
0 komentar:
Posting Komentar